Kalau kamu ngaku petualang kuliner sejati, tapi belum pernah singgah ke Pasar Inpres Manado, fix kamu belum naik level. Pasar yang satu ini bukan cuma tempat belanja sayur dan daging. Lebih dari itu, Pasar Inpres Manado adalah arena eksplor rasa yang bisa bikin kamu geleng-geleng, senyum, sampai sedikit ngeri.
Di sinilah kamu bisa nemuin dua dunia rasa sekaligus: kuliner ekstrem yang jadi urban legend (kayak daging ular, kelelawar, dan tikus hutan), dan kuliner tradisional khas Sulawesi Utara yang kaya bumbu, pedas, dan berkarakter. Lokasinya nggak jauh dari pusat kota, bikin kamu gampang buat mampir, apalagi buat yang transit atau stay di Manado beberapa hari.
Kuliner Ekstrem: Adrenalin dan Rasa dalam Satu Piring
Salah satu alasan kenapa banyak orang penasaran dengan Pasar Inpres Manado adalah keberanian pasar ini dalam memamerkan “menu-menu ekstrem”. Bukan rahasia lagi, pasar ini terkenal sebagai tempat jual beli bahan makanan yang nggak umum, bahkan buat ukuran Indonesia. Mulai dari ular piton, kelelawar (paniki), tikus hutan, sampai biawak—semua dijual secara terbuka.
Yang bikin unik, di Manado, bahan-bahan ini bukan sekadar tontonan. Mereka beneran dimasak dan disantap sebagai bagian dari tradisi kuliner Minahasa yang sudah ada sejak lama. Masyarakat lokal percaya bahwa makanan ini punya nilai gizi tinggi dan jadi simbol keberanian serta kejantanan.
Beberapa kuliner ekstrem yang bisa kamu temui di Pasar Inpres Manado:
- Paniki (kelelawar): dimasak rica-rica, dagingnya legit dan aromatik
- Tikus hutan: daging putihnya mirip ayam kampung, tapi lebih padat
- Ular piton: teksturnya kenyal, dimasak woku atau bumbu santan
- Biawak: dipercaya meningkatkan stamina dan dijual di beberapa warung rahasia
- Anjing: masih dijumpai, meski makin dibatasi karena regulasi
Tentu, nggak semua orang cocok atau siap buat cobain ini. Tapi di sisi lain, ini adalah bagian dari identitas kuat yang ditawarkan oleh Pasar Inpres Manado—tanpa sensor, tanpa basa-basi.
Kuliner Tradisional Minahasa: Pedas, Kaya Rempah, dan Melekat di Lidah
Buat kamu yang belum siap menjajal menu ekstrem, jangan khawatir. Pasar Inpres Manado juga jadi surga buat pencinta makanan tradisional khas Sulawesi Utara. Di sini, kamu bisa nemuin berbagai jenis olahan yang dimasak dengan bumbu woku, rica-rica, pampis, dan kuah asam. Pokoknya, satu kesamaan dari semua menu: pedasnya nonjok!
Warung-warung makan di sekitar pasar menyediakan lauk pauk khas Minahasa yang biasanya disajikan prasmanan. Kamu tinggal pilih, ambil nasi, lalu tunjuk lauknya. Semuanya fresh from dapur dan dimasak pagi-pagi sama ibu-ibu lokal yang udah ahli.
Beberapa menu tradisional yang wajib dicoba di Pasar Inpres Manado:
- Ikan cakalang rica-rica: daging ikan asap disuwir, ditumis dengan bawang dan cabe
- Ayam woku belanga: ayam dimasak dengan daun kemangi, kunyit, serai, dan cabe
- Pampis tuna: olahan ikan dengan bumbu kelapa dan bawang daun
- Sayur bunga pepaya dan kangkung: pahit segar yang cocok jadi pelengkap
- Tinoransak: daging sapi atau ayam dimasak kering dengan bumbu khas
Rasa dari makanan tradisional ini benar-benar intens. Pedasnya bukan sekadar cabe, tapi kombinasi dari rempah dan teknik masak yang sudah jadi tradisi turun-temurun. Makanya, makan di warung kecil Pasar Inpres Manado ini bisa lebih satisfying daripada resto fancy mana pun.
Suasana Pasar Inpres: Riuh, Penuh Warna, dan Penuh Cerita
Selain makanannya, hal lain yang bikin kamu betah dan terkesan adalah suasana Pasar Inpres Manado itu sendiri. Bayangin tempat yang nggak pernah sepi. Dari pagi buta sampai sore, kamu bisa nemuin penjual sayur, daging, ikan, bumbu, sampai binatang yang nggak biasa. Semua bercampur dalam keramaian yang chaotic tapi hidup.
Pedagang di sini juga terkenal ramah, walau kadang ceplas-ceplos. Mereka senang ngobrol, bahkan nggak keberatan kamu foto-foto asal sopan. Jangan kaget kalau ada yang nyuruh kamu cobain daging ular mentah buat “ritual turis baru”—itu semua bagian dari candaan khas lokal.
Ciri khas suasana Pasar Inpres Manado:
- Bau bumbu dan asap dapur menyatu
- Suara tawa, teriakan, dan obrolan pasar non-stop
- Banyak spot hidden gem untuk jajan kecil
- Ada kios khusus rempah dan sambal khas Manado
- Beberapa area jual hewan yang bikin shock (dan fotoable banget)
Buat kamu yang suka suasana autentik dan nggak dibuat-buat, Pasar Inpres Manado adalah tempat ideal buat eksplor lebih dari sekadar rasa. Ini adalah slice of life warga Manado yang nggak ditutup-tutupi.
Tips Jelajah Pasar Inpres Manado Tanpa Kaget dan Zonk
Oke, karena kamu bakal eksplor tempat yang cukup ekstrem buat sebagian orang, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti biar pengalaman kulinermu di Pasar Inpres Manado makin maksimal:
Tips anti-zonk untuk eksplorasi maksimal:
- Datang pagi jam 07.00–10.00, bahan dan makanan masih fresh
- Siapkan uang tunai, jarang ada yang pakai e-wallet
- Bawa tisu basah dan botol air minum
- Jangan langsung beli—muter dulu, bandingin harga dan lihat bahan
- Hormati budaya lokal, hindari komentar negatif tentang makanan ekstrem
Kalau kamu niat buat food content atau vlog, minta izin dulu ke penjual sebelum take gambar. Beberapa dari mereka justru senang kalau jualannya diliput, asal kamu sopan dan nggak menghakimi.
Penutup: Pasar Inpres, Cita Rasa Berani dan Budaya yang Autentik
Akhirnya, Pasar Inpres Manado bukan cuma tempat makan, tapi titik temu antara tradisi, keberanian rasa, dan kehidupan sehari-hari orang Sulawesi Utara. Dari paniki sampai ayam woku, dari rujak Manado sampai pampis cakalang, semuanya adalah cermin dari semangat dan kultur Minahasa yang kuat.
Kalau kamu pengin eksplorasi rasa yang di luar radar mainstream, ini tempatnya. Kalau kamu ingin tahu seperti apa cara masyarakat lokal merayakan hidup lewat makanan, ini jawabannya. Dan kalau kamu siap keluar dari zona nyaman, maka Pasar Inpres Manado akan menyambutmu dengan tangan terbuka (dan piring panas).